Pagi-pagi jam setengah lima aku dah bangun, sementara yang lain masih tidur. Kalau pagi-pagi begini dingin juga lo kota Sidoarjo, eh tapi masih lebih dingin kota Malang kok. Habis mandi kirain aja Ian dah bangun, ternyata belum. Inilah akibatnya kalau tadi malam tidurnya agak terlambat. Setelah beberapa lama nungguin orang tidur, akhirnya Ian bangun juga, dikuti papanya. Ian mesam-mesem, mimpi indah mungkin ya.

Nggak lama kemudian akhirnya semua pada bangun, bapak, ibu, tante Enok, bude Nunik, pak de Agus dan si kecil mbak Nana. Mbak Nana langsung dimandiin eyang uti, soalnya tadi malam dia ngompol. "Ya... dah 3 tahun 4 bulan masih ngompol sih mbak."

Ibu sama mbak Nunik sibuk didapur, aku jagain Ian sama Nana diluar yang lagi bersepeda ria. Ian seneng banget dengan sepeda mbak Nana rupanya. Padahal dirumah dia dah punya sepeda sendiri, tapi sudah bosan. Mbak Nana sama Ian berebut sepeda, Ian ingginya dia sendiri yang pake sepeda itu, ya namanya juga anak-anak ya. Aku sampai panggil-panggil suamiku, sambil berkata, "gimana kalau kita punya dua anak seusia mereka ya, ..." Terpaksa sepeda mbak Nana dimasukkan kedalam rumah lagi, ya habis dari pada bikin anak nangis lebih baik gak usah sepedaan sekalian.

Kemudian suamiku pinjam sepeda motornya bude Nunik, buat keliling-keliling komplek perumahan sini. Berempat (aku, Ian, mbak Nana, sama papa-nya Ian) keliling-keliling naik sepeda motor. Setelah puas kita kembali kerumah. Eyang uti mau mandiin Ian, kali ini Ian mandinya gak pake air anget, soalnya disini kan hawanya panas banget. Habis mandi Ian sama papa, main-main didepan rumah. Jam menunjukkan jam setengah 8 pagi, rupanya makanan dah siap nih. begitu bude Nunik manggil kita untuk makan, wah semua langsung pada kumpul. Apa menu-nya? ternyata udang goreng tepung (di sidoarjo terkenal udang kan), oseng-oseng terong, sayur bening kacang, tempe and tahu goreng plus sambal tomat. Pokonya menu yang bikinnya cepet deh. Habis sarapan, aku sama suami dan Ian juga pamitan mo berkunjung ke rumah tante Fufah (temen pas kuliah dulu), yang kebetulan rumahnya deket dari rumah bude Nunik (sekitar 30 menitan), persisnya di daerah Tanggulangin. Tauu Tanggulangin kan ? itu lo pasar wisata yang banyak pengrajin dan penjual aneka kerajinan kulit, mulai tas, sepatu, jaket kulit dll. Ya moga-moga aja aku gak tergoda untuk membelinya.. hehehe. Oh iya tadi pagi tante Fufah dah aku kasih tau kok, kalau hari ini kita akan mampir kesana, sekalian memperlihatkan si kecil Ian. Maklum dulu tante Fufah liat Ian pas Ian masih berumur 5 hari, masih kecil banget pokoknya. Ceritannya kita ini mau kangen-kangenan, soalnya lama banget gak ketemu, paling-paling telpon atau sms aja. Begitu ketemu tante Fufah, pertanyaan yang pertama adalah "hayo.. kapan menikah"... hahaha. Maklum temen-temen kuliah kita sudah pada menikah dan punya anak sih. Dan ternyata tante Fufah sudah tunangan katanya, ya syukurlah tante... biar Ian punya temen kalau berkunjung kesini hehehe (apa hubungannya sama Ian???). Setelah lama cerita kesana-kemari, akhirnya kita pamit pulang. Harus cepet-cepet soalnya habis ini kita dan rombongan mau kembali pulang ke Malang. Sesampai dirumah bude Nunik, Ian kepansan, sampai-sampai rambutnya kayak habis keramas aja, maklum anak gunung main ke laut ya kayak gini. Aku sama suami keluar ke toko buat cari es krim kesukaan mbak Nana, mbak Nana ikut juga. Kita semua makan es krim termasuk si kecil Ian, pertama makan es krim Ian merem-merem, tapi habis itu minta terus, ya semoga aja gak pilek ya Ian ya. Habis dhuhur kita semua berencana pamit pulang ke Malang. Tapi, sebelum pulang mbak Nana harus ditidurkan dulu, soalnya kalau tahu kalau kita mau pulang pasti dia nangis kita gak boleh pulang. Sambil menunggu mbak Nana tidur, kita makan siang dulu. Makan siangnya pake bakso belilin bapaknya mbak Nana didepan rumah, terimakasih baksonya ya pakde Agus. Akhirnya mbak Nana ternyata dah tidur, kita semua pamit pulang. Insyaallah nanti kita kesina lagi kok mbak Nana... Sampai jumpa ya.